Selasa, 21 Februari 2012

ORANG ITU......

Saya akan menceritakan seorang lelaki yang sangat berpengaruh dalam hidup saya. Saya sangat kagum padanya. Laki-laki ini hidup disebuah desa yang lumayan jauh dari kota. Dia mempunyai dua orang putri dan seorang istri yang taat padanya. Walaupun kehidupan ekonominya sederhana, tetapi mereka merasa tak kurang satu apapun.
Saya sangat bangga kepadanya. Walaupun dia hanya tamatan SD saja tetapi dia bekerja keras untuk dapat menyekolahkan kedua putrinya hingga ke jenjang perguruan tinggi. Walaupun ia tahu, ini bukan hal yang mudah mengingat pekerjaannya hanya sebagai petani dan peternak. Tapi tak membuatnya putus asa, ia hanya ingin anak-anaknya menjadi orang yang lebih baik darinya. Sungguh luar biasa orang ini, setiap apapun yang diminta anaknya yang berhubungan dengan pendidikan pasti ia turuti, walau tak jarang kantong kurang mendukung. Selain itu, Laki-laki ini juga ingin putri-putrinya lebih baik dalam agamanya. Walau jelas, biaya yang dibutuhkan pasti lebih mahal. Saya teringat sebuah hadist yang intinya berbunyi: ‘bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau hidup selamanya dan beribadahlah engkau seakan-akan engkau mati esok’. Walaupun sekarang usianya sudah mencapai setengah abad lebih tetapi semangatnya tak terbatas abad.
 Sungguh amat beruntung sekali kedua putrinya memiliki ayah yang penyayang seperti dia. Tetapi cara dia menunjukkan rasa sayang kepada putrinya bukan dengan bertubi-tubi pujian, pelukan, ataupun yang lain. Ketika putrinya mendapatkan sesuatu yang dapat membanggakan keluarganya, beliau cukup member nasihat dan petuah sehingga sang anak tak lekas besar kepala dan puas. Namun apabila sebaliknya, dia senantiasa ada untuk memberi segudang motivasi penglipur lara supaya Sang anak tak lekas putus asa.
Sisi lain dari laki-laki ini yang membuatku bangga, dia adalah suami yang romantis kepada istri tercintanya. Walaupun cara menunjukkannya tidak dengan kata-kata rayuan ataupun pelukan ataupun sebagainya. Rasa cintanya kepada Sang istri hanya dapat terpancar indah dari siratan mata. Bahkan pernah suatu hari, ketika dia pergi ke pasar mengajak putrid bungsunya untuk membeli sesuatu. Tanpa ba bi bu dia membelikan kalung cantik sebagai kejutan untuk istrinya. Kalung indah sebagai tanda cinta tentunya. Sampai sekarang ketika diminta putrinya untuk menceritakan kisah cinta mereka ketika masih muda, baik sang suami atapun sang istri tidak ada yang mau buka mulut, sangat kompak sekali. ^_^
Untuk menggambarkan kepribadian dan kebaikan laki-laki ini melalui tulisan ini sangat kurang, masih banyak lagi hal lain yang menakjubkan dari pria ini yang sulit saya ungkapkan dengan kata- kata sederhana saya. Saya hanya berharap semoga harapannya untuk Haji ke Baitulloh pada tahun 2014 nanti dapat berjalan dengan lancer tanpa rintangan yang berarti. Ya, Haji adalah keinginan terdalamnya, Dia ingin naik Haji tanpa ada gelar H di depan namanya.
Oh, Dialah inspirasiku, dialah idolaku, dialah kebanggaanku, salam cinta penuh hangat untuk Dia Bapak tercintaku. Maaf, saya belum bisa membahagiakan Bapak, tetapi saya akan selalu mencoba tanpa batasan waktu akan selalu melakukan yang terbaik untuk Bapak. Terimakasih kepada-Nya telah mengnugrahkan Bapak sehebat Bapakku. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar